Ahmad Suradji = Dukun AS

dikarenakan gue cinta indonesia sekali-kali nulis tentang indonesia dunk

langsung aja.

Ahmad Suradji alias Dukun AS

Lahir pada tahun 1949, dikenal juga dengan nama Nasib Klewang alias Datuk. selama 11 tahun dia telah membunuh 42 perempuan ,.
– rata-rata korbannya berusia antara 11 sampai 30 tahun..,

– badan korbannya dikubur sampai batas dada,..lalu dicekik dengan kabel setelah sebuah ritual dilakukan.

– ritual anehnya yaitu dengan menghisap air liur si korban.

*susah cari gambarnya jadi satu aja

*potong dulu ah….

ditangkap pada tanggal 2 mei 1997 setelah penemuan mayat korbannya Desa Sei Semayang Kecamatan Sunggal Deliserdang ,Medan,. dia mengubur korbannya di kebun tebu dekat rumahnya…, dengan kondisi,kepala korban menghadap rumahnya.., hal itu dipercaya dapat menambah kekuatannya..

Dia mengaku pada polisi bahwa,.. dia mendapatkan wangsit pada tahun 1988 dari roh ayahnya yang telah meninggal,.. untuk membunuh 70 wanita dan menghisap air liur mereka agar bisa menjadi dukun yang hebat…, sebagai seorang dukun,pasiennya yang rata2 wanita biasanya datang untuk mendapatkan bimbingan spiritual atau membuat mereka terlihat lebih cantik atau meminta kekayaan.., 3 orang istrinya (semuanya bersaudara) juga ditangkapa atas tuduhan terlibat dalam kasus pembunuhan dan membantu menyembunyikan mayatnya,.. pengadilan atas ahmad suradji alias dukun AS dimulai tanggal 11 desember 1997,.. dengan 363 pasal yang memberatkannya,.. dia diputuskan bersalah pada tanggal 27 april 1998 oleh pengadilan Lubukpakam,.. dia divonis mati dengan dihadapkan di depan regu tembak,..

kondisi Dukun AS Pra eksekusi yang diberitakan di koran nasional..,

Ahmad Suradji mengaku sangat merindukan keluarganya. Dia ingin berkumpul dengan istri dan sembilan anak-anaknya, seperti sedia kala. “Aku khawatir kalau mereka percaya atas semua tuduhan ini,” sebut Ahmad Suradji seraya mengatakan dia sering dikunjungi anak dan istrinya.

Sehari-hari, Ahmad Suradji memelihara ikan di kolam yang disediakan pihak LP Klas I Tanjung Gusta Medan. Ikan yang dipeliharanya, ikan mas, ikan gurami dan ikan gobi Jerman. “Ikan-ikan itu dia jual. Kalau ikan gobi, tiga ekor seribu, dijual kepada anak-anak kecil yang ikut menjenguk orangtuanya di LP ini,” ujar seorang napi yang minta namanya tak disebutkan.

Selain memelihara ikan, Ahmad Suradji juga kerap dimintai pertolongan mengobati orang yang sakit. “Banyak yang datang minta obat, termasuk para pegawai LP,” katanya.

ternyata nusantara kita juga memiliki pembunuh berantai yang tak kalah sadis…. inilah kekayaan indonesia…..
hidup indonesia….